Mungkin
kalian bingung knapa orang kalo mau sukses harus gila dulu, sebenernya
bukan gila kurang waras, tapi bagaimana menciptakan sesuatu yang
dianggap orang itu gila (inovasi). Masih bingung?, gini deh, banyak
orang yg sukses, berawal dari idenya yang gila, tapi dengan kerja
kerasnya sesuatu itu bisa terwujud
Wright Bersaudara dengan
ide GILAnya, mau memutar balikkan sejarah ketika membuat kapal terbang.
Banyak sekali orang menggangap Wirght Bersaudara "sinting". Mana
mungkin manusia dapat terbang? Mana mungkin manusia punya sayap? Tapi
sejarah sudah membuktikan dari buah ide yang sederhana. Melihat seekor
burung elang yang sedang terbang. Wright Bersaudara dapat menciptakan
pesawat terbang.
Kolonel Sanders dengan ide GILAnya, mau
menjual resep ayam goreng warisan keluarganya. Dia memulainya di usia
66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang
sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis.
Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep
masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland
Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah
tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan
siap saji di dunia.
Soichiro Honda dengan ide GILAnya,
membuat sepeda motor. Amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti,
mata Anda selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa
mobil maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya
lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja
jalanan.
Dari kisah mereka di atas kita dapat menyimpulkan arti dari sedikit "GILA":
LEBIH
BERANI, orang-orang sukses selalu mempunyai semangat keberanian.
Dimulai dari sebuah ide yang sederhana dan sedekit sangat aneh dan
unik. Orang biasa belum tentu terpikir. Tapi lewat keberanian yang luar
biasa mereka tidak hanya mempunyai ide sedikit "GILA" tapi berani
mewujudkan menjadi nyata.
LEBIH ULET, orang-orang sukses
mempunyai semangat NEVER GIVE UP. Pantang menyerah. Mereka berani
gagal. Apabila mereka menemukan sebuah masalah. Bukannya menyerah
melainkan lebih giat lagi menemukan solusinya. Bila mereka menemukan
sebuah kegagalan, mereka menemukan sebuah solusi baru. Yang mendekatkan
kepada tujuan
LEBIH LUAR BIASA, orang-orang yang sukses
menaklukan dunia. Mempunyai satu kelebihan dibandingkan orang biasa.
Mereka tidak hanya mau menjadi baik saja. Tapi mau menjadi lebih baik.
Dengan semangat luar biasa, mereka berhasil menaklukkan dunia. Sehingga
dunia mengenang mereka sampai saat ini.
Walaupun dulu mereka
dianggap nekad. Tapi sekarang mereka semua adalah pelaku sejarah. Yang
pasti mereka adalah seorang sukses sejati.
sederhana saja apabila kita punya Ide, yakin lah dengan Ide kita, kalo kita yakin apa pun bisa dicapai.
abang06 news
Selasa, 05 Juni 2012
IL GRANDE PAOLO MALDINI
TERLALU TAMPAN UNTUK MENJADI PESEPAK BOLA
THE LIVING LEGEND "il capitano" PAOLO MALDINI
Terlahir sebagai anak dari Legenda lainnya Cesare Maldini, Maldini kecil pun memiliki minat dan bakat yang tidak kalah besarnya dari sang ayah. Sepanjang karirnya Paolo Maldini hanya membela 1 klub, yaitu AC Milan.
Maldini memulai debutnya bersama Milan pada musim 1984-85 pada tanggal 20 Januari 1985, di usia 16 tahun, melawan Udinese ketika menggantikan Sergio Battistini. Scudetto musim 1987–1988, menjadi trofi pertamanya. Maldini jadi menjadi bagian dari tim Dream Team Milan yang tak terkalahkan dari akhir tahun 1980-an sampai awal tahun 1990-an.
Maldini memainkan laga ke 600-nya di Serie A pada tanggal 13 Mei 2007 saat Milan bermain imbang 1–1 lawan Catania. Pada tanggal 16 Februari 2008, Maldini meraih penampilan seniornya ke 1000 bersama Milan dan Italia ketika melawan Parma.
Pada musim 2007-2008, Maldini mengumumkan rencana pensiunnya. Tetapi setelah Milan disingkirkan oleh Arsenal di ajang Liga Champions pada bulan Maret, Maldini menyatakan pengunduran rencana pensiunnya. Pada 18 April 2009, Maldini mengumumkan kepastian pensiunnya di akhir musim 2008–2009. Pada 17 Mei 2009, Maldini memainkan laga resminya bersama Milan yang ke 900 kalinya ketika melawan Udinese. Laga terakhir Maldini di San Siro berlangsung pada tanggal 24 Mei 2009. Penampilan terakhirnya bersama Milan berlangsung pada tanggal 31 Mei 2009, ketika menang 2-0 atas Fiorentina.
Milan memesiunkan kostum klub dengan nomor 3 milik Maldini, tetapi akan dipakai lagi oleh putra Maldini
Pada laga terakhirnya AC Milan memasang badge pada jersey yang digunakan sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap sang legenda.
Prestasi Paolo Maldini :
* Serie A (7)
o Winner: 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1998-99, 2003-04
o Runner-up: 1989-90, 1990-91
* Coppa Italia (1)
o Winner: 2002-03
o Runner-up: 1984-85, 1989-90, 1997-98
* Supercoppa Italiana (5)
o Winner: 1988, 1992, 1993, 1994, 2004
o Runner-up: 1996, 1999, 2003
* UEFA Champions League (5)
o Winner: 1988-89, 1989-90, 1993-94, 2002-03, 2006-07
o Runner-up: 1992-93, 1994-95, 2004-05
* UEFA Super Cup (5)
o Winner: 1989, 1990, 1994, 2003, 2007
o Runner-up: 1993
* Intercontinental Cup (2)
o Winner: 1989, 1990
o Runner-up: 1993, 1994, 2003
* FIFA Club World Cup (1)
o Winner: 2007
GRAZIE
"Saya tidak percaya Tuhan itu ada"
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor
dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK
MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor
dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK
MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
Tayangan Televisi Ramadhan Tidak Mendidik
Setiap bulan Ramadhan
layar televisi kita selalu dipenuhi atribut atau tanda islami, dari
iklan, sinetron, hingga acara-acara yang disajikan.
Padahal, sebagaimana kita ketahui, tayangan religius tersebut bertutur dalam dimensi hampa. Narasi keagamaan yang ditampilkan tak ubahnya semakin mengerdilkan fungsi dan peran agama di tengah masyarakat. Maka, tidak aneh jika kita menyebut tayangan Ramadhan di televisi tidak mendidik.
Mitos
Dalam The Consumer Society: Myths & Structures, Jean Baudrillard menganalogikan konsumsi pada masyarakat masa kini dengan bahasa dan sistem tanda dalam masyarakat primitif. Manusia sepanjang masa membutuhkan simbol yang dipuja dan disembah.
Jika dahulu ada pohon, patung, hingga muncul cargo myth, masyarakat masa kini pun punya kultus-kultus sendiri, seperti terhadap kemasan benda-benda , citra (image), televisi, serta konsep kemajuan (progress) dan pertumbuhan (growth) (Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, ed:2005).
Kegelisahan Baudrillard ini semakin tampak pada bulan Ramadhan. Masyarakat disuguhi sistem tanda yang menyesatkan, ambil contoh dalam sinetron religius dan kuis Ramadhan.
Sinetron religius yang diputar saat Ramadhan, mengutip pendapat Kuntowijoyo, tidak lebih dari pengagung terhadap mitos-mitos (myths). Periodisasi masyarakat, menurut Pak Kunto, adalah mitos, ideologi, dan ilmu. Masyarakat Indonesia yang sudah merdeka 65 tahun ini ternyata belum mampu keluar dari periode mitos yang membelenggu.
Kuntowijoyo (2002) menyatakan, mitos tidak perlu ada pengalaman. Mitos itu dituturkan secara subyektif, dalam arti kebenarannya hanya berlaku di masyarakatnya dan tak ada kaitannya antara pengalaman dan penuturan.
Sinetron religius pun demikian. Sinetron religius yang diilhami dari kisah-kisah nyata dituturkan secara subyektif. Tidak ada orang yang tahu selain yang membuat cerita-cerita tersebut.
Guna mengakhiri periode mitos, Pak Kunto menawarkan demitologisasi (peniadaan mitos). Demitologisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, ilmu pengetahuan harus dapat menjelaskan hal yang sebenarnya mengenai sinetron religius tersebut. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan antara yang hak (benar) dan batil (salah).
Kedua, memurnikan ajaran agama (puritanisme). Dengan gerakan puritanisme yang banyak dipelopori Muhammadiyah, sinetron religius tersebut dapat ditekan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesyirikan baru di tengah masyarakat.
Ketiga, sejarah dan seni. Sejarah yang bersifat rasional dan faktual akan dapat menangkal mitos-mitos di masyarakat. Demikian pula dengan seni. Seni bersifat konkretisasi dari yang abstrak. Hal itu tentu akan sangat bertentangan dengan mitos yang bersifat abstraksi (Benni Setiawan:2005)
Pelecehan intelektual
Demikian pula dengan kuis Ramadhan. Kuis Ramadhan dengan hadiah jutaan rupiah tidak lebih sebagai bentuk pelecehan intelektualitas manusia. Betapa tidak, berbagai pertanyaan yang diberikan tidak perlu kita pikirkan secara matang. Pertanyaan yang diberikan pun sering kali sudah dijawab sendiri oleh presenter atau pembawa acara.
Hal ini merupakan periode pelecehan intelektualitas yang sangat parah. Manusia Indonesia dianggap bodoh. Pasalnya, dengan menjawab pertanyaan yang remeh-temeh ia sudah mendapatkan uang jutaan rupiah. Tidak perlu belajar, banyak membaca buku, menulis paper, diskusi, dan meneliti.
Maka, tidak aneh jika agama menjadi barang dagangan yang paling laku saat Ramadhan. Semua pihak menggunakan label dan simbol agama untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.
Padahal, Max Weber (1864-1920) menyebut agama sebagai motor perubahan sosial. Maka dari itu, agama sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebab, dengan agama, perubahan sosial akan terus terjadi seiring dengan perubahan zaman.
Namun, jika agama sudah menjadi mitos dan diperjualbelikan dalam masyarakat konsumtif, sulit baginya melakukan perubahan sosial. Alih-alih melakukan perubahan sosial, menjadikan masyarakat melek realitas saja sangat sulit.
Televisi telah membutakan manusia. Ia telah menjadi Tuhan baru di tengah kemajuan zaman yang semakin cepat. Meminjam istilah Baudrilliard, manusia sekarang dipaksa menonton televisi sampai mati. Setiap bangun tidur hingga tidur lagi selalu ada acara di televisi, apalagi pada bulan Ramadhan. Ketika manusia sudah tertidur, mereka ditemani televisi yang selalu hidup hingga mereka terjaga lagi.
Maka, tidak aneh jika setiap bulan Ramadan nuansa religius terasa gamang dan tanpa arti. Masyarakat dikonstruksi sedemikian rupa untuk menoleh ke arah kiblat televisi. Masyarakat sekarang tidak lagi seperti zaman dahulu yang selalu mengunjungi masjid dan mengaji (tadarus Al Quran, iktikaf) hingga larut malam. Masyarakat sekarang telah dibutakan oleh televisi.
Pada akhirnya, matikan televisi Anda sebelum Anda dimatikan-Nya.
Padahal, sebagaimana kita ketahui, tayangan religius tersebut bertutur dalam dimensi hampa. Narasi keagamaan yang ditampilkan tak ubahnya semakin mengerdilkan fungsi dan peran agama di tengah masyarakat. Maka, tidak aneh jika kita menyebut tayangan Ramadhan di televisi tidak mendidik.
Mitos
Dalam The Consumer Society: Myths & Structures, Jean Baudrillard menganalogikan konsumsi pada masyarakat masa kini dengan bahasa dan sistem tanda dalam masyarakat primitif. Manusia sepanjang masa membutuhkan simbol yang dipuja dan disembah.
Jika dahulu ada pohon, patung, hingga muncul cargo myth, masyarakat masa kini pun punya kultus-kultus sendiri, seperti terhadap kemasan benda-benda , citra (image), televisi, serta konsep kemajuan (progress) dan pertumbuhan (growth) (Mudji Sutrisno & Hendar Putranto, ed:2005).
Kegelisahan Baudrillard ini semakin tampak pada bulan Ramadhan. Masyarakat disuguhi sistem tanda yang menyesatkan, ambil contoh dalam sinetron religius dan kuis Ramadhan.
Sinetron religius yang diputar saat Ramadhan, mengutip pendapat Kuntowijoyo, tidak lebih dari pengagung terhadap mitos-mitos (myths). Periodisasi masyarakat, menurut Pak Kunto, adalah mitos, ideologi, dan ilmu. Masyarakat Indonesia yang sudah merdeka 65 tahun ini ternyata belum mampu keluar dari periode mitos yang membelenggu.
Kuntowijoyo (2002) menyatakan, mitos tidak perlu ada pengalaman. Mitos itu dituturkan secara subyektif, dalam arti kebenarannya hanya berlaku di masyarakatnya dan tak ada kaitannya antara pengalaman dan penuturan.
Sinetron religius pun demikian. Sinetron religius yang diilhami dari kisah-kisah nyata dituturkan secara subyektif. Tidak ada orang yang tahu selain yang membuat cerita-cerita tersebut.
Guna mengakhiri periode mitos, Pak Kunto menawarkan demitologisasi (peniadaan mitos). Demitologisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, ilmu pengetahuan harus dapat menjelaskan hal yang sebenarnya mengenai sinetron religius tersebut. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan antara yang hak (benar) dan batil (salah).
Kedua, memurnikan ajaran agama (puritanisme). Dengan gerakan puritanisme yang banyak dipelopori Muhammadiyah, sinetron religius tersebut dapat ditekan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesyirikan baru di tengah masyarakat.
Ketiga, sejarah dan seni. Sejarah yang bersifat rasional dan faktual akan dapat menangkal mitos-mitos di masyarakat. Demikian pula dengan seni. Seni bersifat konkretisasi dari yang abstrak. Hal itu tentu akan sangat bertentangan dengan mitos yang bersifat abstraksi (Benni Setiawan:2005)
Pelecehan intelektual
Demikian pula dengan kuis Ramadhan. Kuis Ramadhan dengan hadiah jutaan rupiah tidak lebih sebagai bentuk pelecehan intelektualitas manusia. Betapa tidak, berbagai pertanyaan yang diberikan tidak perlu kita pikirkan secara matang. Pertanyaan yang diberikan pun sering kali sudah dijawab sendiri oleh presenter atau pembawa acara.
Hal ini merupakan periode pelecehan intelektualitas yang sangat parah. Manusia Indonesia dianggap bodoh. Pasalnya, dengan menjawab pertanyaan yang remeh-temeh ia sudah mendapatkan uang jutaan rupiah. Tidak perlu belajar, banyak membaca buku, menulis paper, diskusi, dan meneliti.
Maka, tidak aneh jika agama menjadi barang dagangan yang paling laku saat Ramadhan. Semua pihak menggunakan label dan simbol agama untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.
Padahal, Max Weber (1864-1920) menyebut agama sebagai motor perubahan sosial. Maka dari itu, agama sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebab, dengan agama, perubahan sosial akan terus terjadi seiring dengan perubahan zaman.
Namun, jika agama sudah menjadi mitos dan diperjualbelikan dalam masyarakat konsumtif, sulit baginya melakukan perubahan sosial. Alih-alih melakukan perubahan sosial, menjadikan masyarakat melek realitas saja sangat sulit.
Televisi telah membutakan manusia. Ia telah menjadi Tuhan baru di tengah kemajuan zaman yang semakin cepat. Meminjam istilah Baudrilliard, manusia sekarang dipaksa menonton televisi sampai mati. Setiap bangun tidur hingga tidur lagi selalu ada acara di televisi, apalagi pada bulan Ramadhan. Ketika manusia sudah tertidur, mereka ditemani televisi yang selalu hidup hingga mereka terjaga lagi.
Maka, tidak aneh jika setiap bulan Ramadan nuansa religius terasa gamang dan tanpa arti. Masyarakat dikonstruksi sedemikian rupa untuk menoleh ke arah kiblat televisi. Masyarakat sekarang tidak lagi seperti zaman dahulu yang selalu mengunjungi masjid dan mengaji (tadarus Al Quran, iktikaf) hingga larut malam. Masyarakat sekarang telah dibutakan oleh televisi.
Pada akhirnya, matikan televisi Anda sebelum Anda dimatikan-Nya.
Rurouni Kenshin Live Action Movie
bagi pecinta anime pasti tidak ada yang tidak mengenal anime satu ini, Rurouni Kenshin
( Pengembara Kenshin) atau dalam versi barat disebut Samurai X. berawal
dari manga karangan Nobuhiro Watsuki kemudian di Animasikan. Sukses di
Manga kemudian berlanjut sukses di anime seriesnya, animenya sendiri
telah diekspor ke beberapa negara dan dibuat movie serta OVA nya.
Menanggapi akan diriliskan Rurouni Kenshin Live
action, tentu membuat fans seperti ane girangnya bukan main, inilah
yang para fans dari seluruh dunia tunggu sejak gemerlap gaung
kepopulerannya mereda setelah anime ini dinyatakan berakhir. Menunggu
film ini premier pada 25 Agustus 2012 mendatang yang bertepatan dengan
liburan musim panas di Jepang ane akan sedikit mengulas tentang movie
Kenshin ini, akankah sesuai dengan harapan fans nya atau tidak.
Pemeran utama Rurouni Kenshin yakni Kenshin Himura akan diperankan oleh Takeru Satoh
(Kamen Rider Den-0, Beck), yang aktingnya identik dengan karakter
pendiam dan lugu. Awalnya ane agak meragukan, apakah satoh cocok
memerankan kenshin, yang mukanya polos, bisa bercanda saat santai tapi
juga bisa kejam dan tegas klo dalam keadaan bahaya. tapi mungkin ini
sudah pilihan Directornya, yap semoga Takeru bisa membawakan karakter
Kenshin dengan baik.
Filmnya sendiri sepertinya akan mengangkat kisah
Kenshin melawan Jine Udo, sama seperti di manga dan animenya di
awal-awal kisah. Kenshin yang sudah menanggalkan status Battosai dan
jalan pedangnya harus membuka kembali nafsu pembunuhnya, hal yang tidak
ingin dilakukannya lagi. dsinilah Kaoru mengetahui sosok “lain” dalam
diri Kenshin yang dikenal hangat. Adegan ini di syuting di Kuil
Anraku-Ritsu, Otsu City di Perfektur Shiga.
Tak sabar untuk menantinya, semoga seperti yang
diharapan oleh penggemarnya di seluruh dunia. Film ini akan memberikan
kesan yang mendalam, ane yakin kalau jepang yang bikin adaptasi
anime/manga nya sendiri akan berhasil sukses, seperti film Crow Zero
dan lainnya.. tidak seperti Dragon Ball Evolution yang kacau balau..
akhir kata untuk Rurouni Kenshin Live Action Film, CAN’T WAIT dan AWESOME !!
Pemain Lainnya
Emi Takei sebagai Kaoru Kamia
Yuu Aoi sebagai Megumi Takani
Munetaka Aoki sebagai Sanosuke Sagara
Taketo Tanaka Sebagai Yahiko Myōjin aka Yoshi
Koji Kikkawa sebagai Jine Udo
Yosuke Eguchi sebagai Hajime Saitō
Teruyuki Kagawa sebagai Kanryū Takeda
Langganan:
Postingan (Atom)